Saturday, November 6, 2010

BATAM-pesawat meledak di udara





undefined
Sebuah pesawat airbus tipe A380 mengalami kerusakan di udara dan serpihannya jatuh di sejumlah wilayah Batam. Kapolres Balerang Eka Yudha mengatakan serpihan ini ditemukan di tujuh lokasi.
"Semua serpihan sudah kami amankan dan sampai sekarang kami terus menunggu laporan dari masyarakat," kata dia kepada tvOne, Kamis 4 November 2010.
Dari sejumlah informasi yang dikumpulkan polisi, kata Eka Yudha, pesawat sempat berputar-putar untuk menghabiskan bahan bakar.
Beberapa diantara serpihan yang jatuh, kata dia, berwarna putih, merah, serta hitam. "Memang ada yang silver (perak), kemungkinan ini bagian dalam," kata dia. Serpihan yang paling besar kemungkinan berasal dari bagian bagasi.

Kabid Humas Polda Kepri Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Hartono mengatakan serpihan pesawat tidak sampai menimpa bangunan yang berada di sekitar Batam Center. Namun, peristiwa ini mendapat perhatian warga yang berada di sekitar pusat bisnis Batam itu.
Diduga, serpihan tersebut berasal dari pesawat Qantas jenis Airbus A380 dengan rute penerbangan Singapura-Australia.  Kepala Unit Informasi Bandara Hang Nadim, Batam, Hartono, mengatakan tak ada insiden kecelakaan pesawat di bandaranya. "Di Bandara Batam, tak ada kecelakaan baik landing, maupun take off. Negatif," kata Hartono.
Hartono juga menjelaskan tidak ada penerbangan Qantas jurusan Batam-Singapura. "Qantas tidak masuk Batam, itu mungkin hanya melintas," kata dia.
Kecelakaan pesawat Airbus A380 milik maskapai Qantas meninggalkan kesan yang mendalam bagi salah seorang penumpang. Dia mengaku mendengar bunyi ledakan tak lama setelah pesawat terbesar di dunia itu lepas landas dari Singapura menuju Sydney.
Diwawancara radio Australia, ABC Radio, seorang penumpang bernama Christopher Lee mengungkapkan suasana yang sempat mencekam di dalam pesawat. Ketika itu, dia dan para penumpang baru sekitar 15 menit lepas landas dari Bandara Changi.
"Setelah meninggalkan Singapura, terdengar  ledakan. Bunyinya tidak hanya sekali, namun dua kali dan kemudian terdengar suara berderik di dalam kabin," kata Lee.
Dia mengungkapkan peristiwa itu terjadi saat pesawat terus terbang ke atas dan tanda wajib kenakan sabuk pengaman masih menyala. Lee kemudian memuji kesigapan para awak kabin yang segera mengambil prosedur darurat dan mengabarkan pilot atas kejadian yang dialami di kabin penumpang.
Pilot pun berhasil mendaratkan pesawat relatif mulus. "Saya sering menjalani penerbangan internasional, satu hingga dua kali dalam seminggu dan ini merupakan salah satu pendaratan paling mulus yang saya alami," kata Lee.
Sementara itu, juru bicara Qantas, Olivia Wirth, mengaku ada masalah dengan salah satu mesin. "Ada masalah dengan mesin nomor dua dan mesin itu langsung dimatikan serta pesawat tiba dengan selamat," kata Wirth seperti dikutip ABC News. Penyelidikan atas kecelakaan pesawat yang dikendalikan tiga pilot itu masih berlangsung.

No comments:

Post a Comment