Banjir bandang yang menimpa Thailand bagian utara telah menewaskan sedikitnya 122 orang dalam satu minggu terakhir dan membuat jutaan warga terkena dampaknya. Hampir seluruh kegiatan pariwisata di daerah tersebut juga dilaporkan lumpuh dengan para wisatawan yang terjebak di hotel-hotel mereka.
Sejauh ini menurut laporan dari pemerintah Thailand, seperti yang dikutip laman harian Bangkok Post, tempat tinggal lebih dari enam juta orang terendam banjir. Ladang-ladang mereka serta peternakan juga mereka dilaporkan rusak.
Ribuan tentara dikerahkan pemerintah untuk membantu mereka yang terjebak banjir di dalam rumahnya di kota Hat Yai. Lebih dari 150.000 orang di kota ini terkena dampak banjir.
Banjir mulai surut di beberapa bagian kota Hat Yai, yang terkenal sering didatangi oleh wisatawan asal Singapura dan Malaysia. Namun, menurut laporan dari dinas kepariwisataan Thailand, lebih dari 100 wisatawan asing masih terjebak di hotel mereka pada Kamis, 5 November 2010.
Untuk membersihkan kota dari sisa-sisa banjir, walikota Hat Yai, Prai Pattana mencanangkan hari “Pembersihan Besar-besaran Hat Yai” pada Kamis untuk membantu warga secepatnya pulih dari banjir.
Pattana mengatakan bahwa daerah tujuan wisata di selatan tersebut akan kembali normal dalam waktu tiga hari. Tercatat 90 persen hotel dan apartemen-apartemen di daerah tersebut terkena dampak banjir.
Sebanyak 50 dari 76 provinsi di Thailand dilanda banjir, namun banjir telah mereda pada 19 provinsi. Sementara itu, Bangkok masih belum dilanda banjir besar, namun pemerintah kota masih terus waspada.
Pemerintah Thailand mengatakan akan memberikan bantuan sebesar US$170 atau sekitar Rp. 1,5 juta kepada para korban banjir di Thailand.
No comments:
Post a Comment